Connect with us

SukaSinema

Damien Chazelle & Josh Singer Menggali Drama Kehidupan Astronot Dalam ‘First Man’

Film

Damien Chazelle & Josh Singer Menggali Drama Kehidupan Astronot Dalam ‘First Man’

Damien Chazelle & Josh Singer Menggali Drama Kehidupan Astronot Dalam ‘First Man’

Academy Awards atau Oscars sepertinya akan melirik film First Man sebagai karya sinema luar biasa tahun ini. Film yang dibuat oleh Damien Chazelle ini telah direncanakan sejak tahun 2014, bahkan sebelum sang sutradara muda membuat Whiplash. Ia kali ini berkolaborasi dengan Josh Singer sebagai penulis skenario setelah melihat karyanya di The Fifth Estate. Setelah membuat dua film panjang mengenai dunia musik, kali ini Damien Chazelle ingin memperlihatkan tantangan yang dilalui Neil Armstrong untuk tiba di Bulan.

Damien Chazelle sendiri bukanlah pecinta luar angkasa dulunya. Ia tertarik membuat film ini setelah melihat Apollo 13 dan The Right Stuff yang menurutnya tidak terlalu menunjukan “betapa rapuh dan genting dan berbahayanya ini,” ujarnya dalam sebuah wawancara bersama Indiewire. “Saya berimajinasi berada di atas roket yang akan diluncurkan. Saya ingin berusaha menangkap situasinya.”

“Ini adalah kisah yang ekstrim: pergi ke bulan, tempat paling jauh yang diinjak manusia dari Bumi, perjalanan luar angkasa terbesar dalam sejarah. Kemudian mereka membuat sarapan untuk anak-anaknya, berusaha membuat makan malam untuk kawan-kawannya, bermain puzzle, detail kecil sebuah keluarga yang menurut saya memilukan.”

Sementara Damien Chazelle ingin menggali kehidupan pribadi Armstrong juga, Josh Singer berusaha menggali apa yang sebenarnya terjadi pada penerbangan Armstrong. Kedua pembuat film tersebut harus mengerti apa yang sang astronot lakukan ketika ia berada dalam roket. Terutama ketika di awal film yang dibuka dengan keadaan panik sang astronot saat terjadi kesalahan teknis.

“Kami ingin menaruh Anda di posisinya, ingin Anda mengetahui betapa seriusnya ini bagi mereka,” ujar Josh Singer. “Orang-orang telah lupa, atau mungkin mereka tidak tahu, betapa sulitnya hal itu. NASA memiliki alasan untuk menutupi dan memperhalus beberapa hal. Mereka tidak ingin Anda tahu terlalu banyak mengenai bahaya dan pengorbanan yang ada.”

Tidak Hanya Berfokus Pada Neil Armstrong dan Bulan

Neil Armstrong adalah seorang pilot yang baik, tidak terlalu banyak bicara ataupun menunjukan emosinya, dan Ryan Gosling berhasil memerankannya seperti itu. Gosling tetap berusaha untuk menjaga karakternya bahkan ketika ia kehilangan putrinya.

Sang sutradara tidak hanya ingin berfokus pada Armstrong. Ia juga ingin para penonton merasakan apa yang Armstrong rasakan: tragedi dan rasa dukanya untuk putrinya dan juga beberapa kawan dekatnya.

“Kematian putrinya dalam beberapa hal membentuk karakternya,” ujar sang penulis skenario. “Neil akan menutupi masalahnya dan memisahkannya. Anda melihatnya dari awal. Itulah yang mendatangkan malapetaka di rumah.”

Sang sutradara menambahkan bahwa Neil Armstrong memiliki kepolosan seorang pria muda Amerika yang terlihat. “Namun ada kesedihan, yang kami interpretasikan, yang bersembunyi di bawahnya. Dia tersenyum melewati kesedihannya, yang ia pisahkan, ia tutupi dan menjalani kehidupannya melewati hal itu,” ujarnya. “Itulah kunci Ryan [Gosling] untuk mendalaminya, tanpa mengkhianati kenyataan bahwa dia seorang introvert pendiam yang tidak terlalu menunjukan emosinya.”

Sang penulis naskah dan sutradara juga setuju bahwa kunci ke dalam karakter Neil Armstrong adalah Janet. “Dia akan menjadi pusat perasaannya,” ujar Josh Singer. “Ini adalah kisah sebuah rumah tangga yang bertubi-tubi mendapatkan masalah dan pernikahannya masih tetap bertahan.” Chazelle mengambil gambar kehidupan rumah tangga yang sepi itu dalam fokus dekat. Dia memberikan kesempatan untuk para aktor berlatih selama dua minggu dan melakukan syuting beberapa improvisasi mereka di lokasi.

Berusaha Meniru Semirip Mungkin Dari Rekaman Asli

Damien Chazelle berusaha untuk meniru beberapa adegan dari rekaman arsip pendaratan di Bulan tersebut. “Saya banyak mendekatinya, jadi ini sama seperti apa yang tidak Anda lihat dan apa yang telah Anda lihat,” ujarnya. “Anda hanya melihat bayangan dan debunya, lalu kemudian ketika debunya hilang, semuanya menjadi diam. Itu jauh lebih menarik daripada menancapkan tiang di tanah.”

Josh Singer dan Damien Chazelle juga meminta bantuan dari para ahli untuk memeriksa filmnya jika ada yang salah atau tidak akurat. Hal tersebut lalu membuat sulit bagian pra-produksi film ini. Di ruang penyuntingan, Chazelle mengurus setumpuk adegan improvisasi keluarga Armstrong di Houston, musik yang dibuat Justin Hurwitz, dan desain suara yang rumit, serta efek visual yang besar.

“Sulit untuk mencari keseimbangan antara film luar angkasa yang hebat dengan film dokumenter keluarga.”

Film ini juga menimbulkan sedikit kontroversi di kalangan masyarakat Amerika yang terbelah menjadi dua mengenai teori konspirasi pendaratan di Bulan ini. Namun sang penulis naskah sendiri sudah mengatakan bahwa film ini bukan untuk memihak. “Kami berusaha untuk menggambarkan sejarah dan keakuratan yang membongkarnya, bukan konservatif atau liberal,” ujar Singer. “Film ini tentang, saat kita sedang menghadapi perubahan iklim, apa yang harus dilakukan untuk meraih, untuk mendorong peradaban lebih maju?”

First Man sedang tayang di bioskop kesayangan Anda

Continue Reading

More in Film

To Top