Connect with us

SukaSinema

‘Star Wars: The Rise of Skywalker’ Akan Merubah Jedi menjadi Skywalker?

Film

‘Star Wars: The Rise of Skywalker’ Akan Merubah Jedi menjadi Skywalker?

‘Star Wars: The Rise of Skywalker’ Akan Merubah Jedi menjadi Skywalker?

Pada tahun 2012 Disney membeli Lucasfilm dan berencana meluncurkan film Star Wars yang berputar di luar narasi integral trilogi episodik. Film yang dimaksud adalah serial Star Wars: Stories yang mengeksplor dunia Star Wars di luar narasi orisinil Lucasfilm. Sejak saat itu, penggemar mulai mereferensikan trilogi episodik Star Wars sebagai Skywalker Saga karena ceritanya yang berputar di sekitar keturunan Skywalker.

Setelah pengumuman judul sekaligus peluncuran teaser pertama Star Wars: The Rise of Skywalker, penggemar mulai berspekulasi siapa Skywalker yang dimaksud. Mengingat, satu-satunya keturunan darah Skywalker sekarang hanya Ben Solo, atau Kylo Ren (Adam Driver) yang kini berada di sisi gelap. Sebuah teori baru muncul, bahwa “Skywalker” adalah sebutan baru bagi pengguna force untuk kebaikan, menggantikan titel “Jedi”.

Pada trilogi prequel, kita telah diperkenalkan pada sistem Orde Jedi dengan peraturan ketat dan struktur kepemimpinan yang dipegang teguh. Peraturan ketat bagi seseorang yang memiliki gelar Jedi justru membuat mereka rawan frustasi, layaknya Anakin Skywalker yang jenuh pada Orde Jedi dan jatuh ke sisi gelap. Secara kronologis, Orde Jedi sudah hampir sepenuhnya ditinggalkan di masa yang dimainkan dalam trilogi orisinil. Keberadaan ksatria Jedi bahkan jauh lebih sedikit dalam trilogi sequel, melihat bahwa Jedi telah menjadi legenda bagi generasi baru. Bahkan The Last Jedi, narasi kepunahan Jedi dan Sith telah dibangun, dimana Rey (Daisy Ridley) dan Kylo adalah pengendali Force terakhir.

Dalam The Rise of Skywalker, dengan kepergian Luke (Mark Hamill) kita hanya bisa berekspektasi jika sistem Jedi telah benar-benar berakhir. Luke sendiri pada The Last Jedi sudah memberi alasan mengapa Jedi harus berakhir, dan memutuskan untuk menghancurkan teks suci Jedi. Menilai dari film itu, sudah jelas bahwa seseorang tidak perlu menjadi ksatria Jedi maupun Sith untuk menggunakan kekuatan Force. Sebagai contoh, tentunya Rey dan seorang anak budak yang mengangkat sapu dengan force di scene akhir The Last Jedi. Kecuali Luke, keturunan Skywalker memang tidak selalu membawa nama baik pada galaksi, ingat Anakin dan Ben Solo. Tapi pencapaian Luke membawa perdamaian dalam trilogi orisinil cukup baginya untuk melegenda dan menginspirasi orang setelahnya.

Jika Rey memilih untuk meninggalkan kesakralan kuno Orde Jedi, meski tidak berdarah Skywalker namun ia pantas menggunakan gelar “Skywalker”. Dalam artian, seseorang yang menggunakan kekuatannya untuk berjuang demi kebaikan melawan kegelapan, menjaga perdamaian, layaknya sosok legendaris Luke Skywalker.

The Rise of Skywalker mungkin akan memperkenalkan gagasan bahwa siapapun yang menggunakan kekuatannya untuk kebaikan pantas bangkit menjadi seorang “Skywalker”. Dengan demikian, meninggalkan sepenuhnya aturan dan pantangan kuno serta gelar “Jedi”, dan menggantinya dengan gelar sang legenda “Skywalker”.

Continue Reading

More in Film

To Top