Connect with us

SukaSinema

Sutradara ‘Joker’ Mengatakan Film Ini Tidak Mendukung Kekerasan

Film

Sutradara ‘Joker’ Mengatakan Film Ini Tidak Mendukung Kekerasan

Sutradara ‘Joker’ Mengatakan Film Ini Tidak Mendukung Kekerasan

Dalam hitungan hari, film Joker karya Todd Phillips sudah akan mulai ditayangkan di bioskop Indonesia. Akan tetapi, Warner Bros. Pictures dan DC Comics harus menghadapi serangan kritik yang diarahkan pada tema kekerasan di film ini. Terlebih lagi pada adegan-adegan penuh kekerasan di situasi dunia yang sedang marak dengan penembakan masal saat ini.

Meski begitu, sang studio dan para kru yang terlibat dengan Joker telah mengatakan untuk memisahkan film ini dari kejadian kekerasan asli di dunia nyata. Sang sutradara Todd Phillips sebelumnya bahkan mengatakan hubungan kedua hal itu tidak adil. Sekarang, sang sutradara telah angkat bicara mengenai kritik yang diarahkan ke filmnya. Ia menjelaskan bahwa film ini tidak pernah dimaksudkan untuk menyinggung ataupun menginspirasi kekerasan.

“Kami tidak membuat film ini untuk membuat orang tersinggung,” ujar Todd Phillips dalam sebuah wawancara bersama TheWrap. “Saya sungguh mendeskripsikan ini ke Joaquin pada satu titik dalam tiga bulan tersebut. ‘Anggap ini sebagai cara untuk memasukan film sungguhan ke dalam sistem studio di balik topeng film buku komik.’ Itu bukan, ‘Kami ingin memuji sikap seperti ini.’ Ini sungguh mengenai, ‘Mari buat film sungguhan dengan anggaran sungguhan dan kami akan menamainya Joker’. Itu maksud pembuatan film ini.”

Joker telah menerima kritik dari sekelompok penyintas penembakan masal di bioskop Aurora pada tahun 2012, yang terjadi ketika sedang menyangkan The Dark Knight Rises. Hal ini membuat Warner Bros. mengeluarkan pernyataan yang mengutuk kekerasan senjata api. Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa film ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kekerasan namun untuk menginspirasi diskusi mengenai isu-isu ini.

“Kekerasan senjata api di masyarakat kita adalah isu yang kritis. Kami memberikan simpati terdalam kami untuk semua korban dan keluarga yang terdampak oleh tragedy itu,” ujar perwakilan Warner Bros. dalam sebuah pernyataan. “Perusahaan kami memiliki riwayat panjang dalam memberikan donasi pada korban kekerasan, termasuk Aurora. Lalu baru-baru ini, perusahaan inti kami bergabung dengan pemimpin bisnis lain untuk meminta para pembuat keputusan agar memberlakukan legislasi untuk menghadapi epidemik ini.”

“Di saat bersamaan, Warner Bros. percaya bahwa salah satu fungsi berkisah adalah memulai diskusi yang sulit mengenai isu yang rumit,” lanjut pernyataan tersebut. “Namun jangan salah, karakter fiksi Joker maupun filmnya bukanlah dukungan untuk kekerasan di dunia nyata dalam bentuk apapun. Itu bukanlah tujuan dari film tersebut, para pembuat film, maupun studio untuk menganggap karakter ini sebagai pahlawan.”

Todd Phillips juga mengkritik beberapa diskusi mengenai Joker. Ia mengatakan hal tersebut adalah hasil tak langsung dari iklim politik di Amerika Serikat saat ini.

“Menurut saya itu karena amarah adalah komoditas,” ujar sang sutradara. “Menurut saya itu sesuatu yang telah menjadi komoditas sejak lama. Yang luar biasa bagi saya dalam diskursus mengenai film ini adalah betapa mudahnya sayap kiri bisa terdengar seperti sayap kanan ketika sesuai dengan agenda mereka. Ini sangat membuka mata saya.”

Continue Reading

More in Film

To Top