Connect with us

SukaSinema

Sutradara ‘Bird Box’ Menjelaskan Kenapa Akhiran Filmnya Lebih Positif Dibandingkan Bukunya

Film

Sutradara ‘Bird Box’ Menjelaskan Kenapa Akhiran Filmnya Lebih Positif Dibandingkan Bukunya

Sutradara ‘Bird Box’ Menjelaskan Kenapa Akhiran Filmnya Lebih Positif Dibandingkan Bukunya

Artikel ini memuat spoiler film Bird Box

Film Bird Box di Netflix memiliki akhiran yang lebih positif dibandingkan kisah aslinya. Kisah asli film ini diangkat dari sebuah novel karya Josh Malerman. Pada akhir dari adaptasi novel Josh Malerman, film ini memperlihatkan Mallory yang diperankan oleh Sandra Bullock serta kedua anaknya selamat dari perjalanannya yang panjang.

Setelah melalui sungai dalam keadaan mata tertutup, Mallory dan kedua anaknya tiba di sebuah sekolah tuna netra di tengah hutan. Sekolah tersebut penuh dengan para penyintas lainnya yang tidak bisa melihat monster yang membuat orang-orang menjadi ingin bunuh diri ketika melihatnya. Pemimpin sekolah tersebut, Rick, menyediakan tempat berlindung bagi para penyintas termasuk Mallory.

Hal tersebut berbeda dengan latar belakang tempat perlindungan tersebut yang sebenarnya bukan sekolah tuna netra. Dalam bukunya, tempat perlindungan itu justru dipenuhi oleh orang-orang yang telah membutakan dirinya sendiri agar tidak bisa melihat sang monster. Sebuah akhir yang dapat dibilang lebih kelam dibandingkan versi filmnya.

Latar belakang akhir yang lebih positif tersebut ternyata adalah keputusan yang sengaja dibuat oleh Susanne Bier sang sutradara. “Filmnya sedikit lebih positif,” ujar Susanne Bier dalam wawancaranya bersama Polygon. “Filmnya, dalam banyak aspek, berbeda dengan bukunya. Namun ini juga sangat berakar pada bukunya.”

“Bukunya memiliki akhiran yang hampir positif dan saya tidak ingin membuat film apocalyptic yang tidak memiliki akhir penuh harapan,” ujarnya. “Di suatu sisi, semua yang telah saya buat memiliki semacam akhir yang penuh harapan. Saya tidak terlalu ingin para penonton pergi, dari bioskop atau layar televise mereka, dengan sudut pandang yang kosong. Itu bukan hal yang saya percayai.”

“Jadi bagi saya itu adalahnya kuncinya, dan sebagian alasan yang membuat saya tertarik pada kisah ini, adalah jika kisah dystopia mengerikan ini, yang sebenarnya memiliki harapan di dalamnya… ada semacam harapan dalam kepercayaan.”

“Ada harapan dalam kasih saying. Ada sebuah harapan dalam beberapa nilai yang sangat saya hargai. Dan saya pikir itu sangatlah penting,” jelas sang sutradara.

Pada akhirnya, sepertinya Susanne Bier telah membuat pilihan yang tepat dalam membangun filmnya untuk Netflix. Bird Box telah menjadi bahan obrolan di beberapa media sosial sejak dirilis di layanan streaming tersebut. Sementara pertanyaan mengenai sekuelnya masih belum diketahui jawabannya.

Bird Box saat ini sudah dapat ditonton di Netflix.

Continue Reading

More in Film

To Top