Connect with us

SukaSinema

10 Film Netflix Di Tahun 2018 Yang Mengubah Industri Perfilman

Film

10 Film Netflix Di Tahun 2018 Yang Mengubah Industri Perfilman

10 Film Netflix Di Tahun 2018 Yang Mengubah Industri Perfilman

Sebelum 2018, Netflix membuat pernyataan yang tegas. Layanan streaming ini berencana untuk membuat 2018 sebagai tahun yang besar bagi mereka. Mereka menargetkan untuk membuat dan merilis 80 film orisinil. Tidak hanya target ini tercapai, namun dengan strategi yang menyampurkan pembelian proyek yang sudah selesai bersama dengan film yang mereka produksi sendiri, perusahaan ini telah melampauinya.

Bisa dibilang bahwa Netflix telah melewati tahun terbaiknya pada 2018. Film-film berikut ini adalah bukti bahwa industri perfilman telah berubah berkat kerja keras perusahaan ini dalam menghasilkan ragam film orisinil.

The Cloverfield Paradox

Pada awal tahun 2018, The Cloverfield Paradox masih belum memiliki judul, tanggal rilis, atau bahkan rencana yang pasti untuk dirilis. Tiba-tiba, rumor bahwa Netflix telah membeli film yang telah diselesaikan, sebelumnya dikenal sebagai God Particle, berlanjut pada kampanye pengiklanan dan strategi rilis yang mengubah segalanya. Tidak hanya The Cloverfield Paradox pertama kali mengiklankan rilisnya pada iklan di Super Bowl, film ini juga langsung dirilis setelah pertandingan besar tersebut. Dengan pergerakan besar ini, Netflix membuktikan bahwa sebuah film bisa dirahasiakan hingga saat-saat terakhir menjelang perilisan. Mereka juga membuktikan bahwa perilisan tiba-tiba mereka dapat bekerja seperti film atau acara TV yang sangat ditunggu-tunggu.

Mowgli: Legend Of The Jungle

Satu lagi film yang dibeli oleh Netflix adalah Mowgli: Legend of the Jungle. Warner Bros bekerja sama dengan Netflix untuk mendistribusikan film yang mungkin tidak akan bisa bertahan di bioskop biasa. Film ini adalah adaptasi Andy Serkis untuk The Jungle Book karya Rudyard Kipling.

Mowgli telah menjadi bahan bicaraan karena live-action versi Disney juga diproduksi pada saat yang bersamaan. Jika studio ini mengikuti rencana awalnya, film ini seharusnya dirilis di bioskop pada awal Oktober. Namun berkat bantuan Netflix, film yang tadinya akan menjadi kegagalan bioskop untuk Warner Bros justru menjadi awalan baru untuk portfolio Netflix.

Annihilation

Tidak semua film besar yang dirilis Netflix harus melewatkan kesempatan untuk dirilis di bioskop. Dengan kerja sama bersama Paramount Pictures, Netflix menawarkan strategi perilisan yang menarik untuk film thriller fiksi ilmiah karya Alex Garland. Netflix tidak mengambil alih sepenuhnya dalam mendistribusikan Annihilation. Film ini justru juga mendapatkan perilisan di bioskop Amerika sedangkan perilisan internasional dilakukan melalui Netflix. Dengan strategi perilisan seperti ini, sang studio bisa melewati biaya produksinya, dan menjangkau lebih banyak penonton.

Roma

Tahun 2017, Netflix mendapatkan piala Oscar untuk dokumenter Icarus. Namun pada tahun 2018 Netflix masih ingin bersaing dalam acara penghargaan perfilman. Mungkin saja mereka akan mendapatkan penghargaan itu lagi pada tahun 2019 ini. Semua bisa terjadi berkat film Roma karya Alfonso Cuaron yang menjadi kisah luar biasa dan salah satu pesaing besar di musim penghargaan.

Pujian kritik yang telah bermunculan mengenai film ini tidak hanya menaruh Netflix dalam perbincangan Oscar tahun ini. Namun ini juga membuktikan bahwa sang studio memang sebuah pemain besar dalam industri perfilman. Rasanya Netlix sudah siap untuk memberikan hal besar selanjutnya dari sutradara hebat seperti Cuaron.

To All The Boys I’ve Loved Before

Cara lain untuk Netflix menampilkan keragaman dalam portfolio tahun 2018nya adalah dengan membuat beberapa proyek yang ditujukan pada para penonton komedi romantis remaja. Adaptasi film dari buku karya Jenny Han tidak hanya mendapatkan ulasan yang hebat sejak dirilis, namun juga mendapatkan respon di internet yang jatuh cinta berat dengan naratif semacam ini. Dengan respon yang sangat kuat, dan Netflix telah menemukan cara baru untuk mempromosikan film mereka melalui budaya internet yang positif, tidak mengejutkan bahwa sekuel film ini sudah sedang dalam pengerjaan.

The Christmas Chronicles

Film bertema liburan telah menjadi film wajib dalam industri ini melalui stasiun dan distributor yang beragam. Tidak pernah berpaling dari trend, Netflix ikut menyicipi pasar film genre ini juga. The Christmas Chronicles pun menjadi salah satu sukses besar mereka di tahun 2018.

Sebuah film Natal yang sangat sukses membuktikan bahwa Kurt Russell masih dapat bersaing. Film liburan ini mungkin saja akan menjadi tradisi tahunan bagi jutaan orang yang menontonnya setelah dirilis. Belum lagi kabarnya sukses yang didapatkan berhasil mencapai 200 juta dolar dalam satu minggu pertama. Industri ini pun berburu untuk mendapatkan kesuksesan yang sama, begitu juga para penggila statistik yang berusaha untuk mencari tahu formula bagaimana film Netflix bisa begitu terkenal kapanpun.

The Other Side Of The Wind

Jika bukan karena Netflix, mungkin kita sudah akan melupakan film legendaris Orson Welles, The Other Side of the Wind. Sebuah film yang sudah lama berdebu karena tidaka pernah dirilis. Sebelumnya sebuah permintaan di Kickstarter sempat dimulai untuk membantu film ini dirilis dalam bentuk layar apapun, namun rencana tersebut gagal. Akan tetapi setelah Netflix ikut campur tangan di dalamnya, proses penyuntingan yang telah lama ditunggu pun selesai dan The Other Side of the Wind pun lahir. Selama ini Netflix terlihat hanya berfokus pada apa yang modern dan bisa dijadikan meme. Namun dengan proyek satu ini, Netflix membuktikan bahwa mereka sangat eksperimental dan di saat bersamaan menghormati karya Hollywood luar biasa yang ada sebelumnya.

Mute

Mirip seperti visi unik Orson Welles, ada beberapa pembuat film di industri ini yang membutuhkan tempat untuk visi tidak biasanya. Sutradara Duncan Jones telah mengerjakan Mute sejak lama dan secara teknis ini adalah film pertamanya. Namun seiring waktu berjalan, kehidupan menghalangi dan Moon dan Warcraft menjadi prioritas dalam jadwal produksi Jones.

Selama ini, film Mute telah disimpan begitu saja menunggu untuk kesempatan dirilis. Netflix pun datang dan menyelamatkan proyek ini dari ketiadaan dan memberikan kehidupan untuk film yang telah lama direncanakan. Meskipun lingkungan indie yang membuat Mute sudah tidak seberpengaruh dulu, layanan streaming ini memberikan kesempatan pada Duncan Jones untuk membawa film fiksi ilmiah misterinya hidup dengan caranya sendiri tanpa batasan.

Apostle

Ada kemungkinan bahwa, jika Apostle dirilis oleh studio besar, film ini hanya akan menghadapi kontroversi besar. Sebuah film yang membicarakan kemanusiaan, agama, dan perlakuan lingkunga, itu akan menantang beberapa orang dan mungkin membuat kesal beberapa lainnya.

Tidak ada studio besar yang ingin mengangkat film Gareth Evans, dan bahkan studio indie yang beroperasi saat ini akan memiliki masalah menawarkan anggaran tanpa kepastian yang positif. Namun ternyata, Netflix memberikan rumah untuk film yang menantang keadaan dan merilis Apostle untuk menakuti para penonton pada Halloween. Melihat apa saja yang ada di layar Netflix, sepertinya keseluruhan visi proyek ini sampai pada produk akhirnya.

The Ballad of Buster Scruggs

Awalnya, The Ballad of Buster Scruggs seharusnya akan luar biasa karena akan membawa Coen Brothers ke dunia pertelevisian untuk pertama kalinya. Untuk beberapa saat, dunia menunggunya untuk tiba dalam format itu. Akan tetapi, tiba-tiba Netflix mengumumkan bahwa kisah-kisah antologi ini akan diubah menjadi sebuah film. Mengubah rencana seluruhnya dalam hal bagaimana kisah ini akan dinikmati para penonton.

Beberapa distributor lainnya mungkin akan mundur dengan ide seperti itu. Akan tetapi, dengan kedua dunia TV dan film, perubahan ini mudah dalam hal strategi dan distribusi filmny. Sebagai semacam rumah produksi gabungan, Netflix memiliki kemampuan untuk melakukan hal semacam itu. Netflix selama ini juga telah mengiklankan semuanya dalam cara yang sama dan menuntun semua orang ke portal mereka untuk menikmatinya.

Continue Reading

More in Film

To Top