‘Joker’ Membuat Perubahan Besar Mengenai Asal Usul Sang Penjahat Ulung
Sepertinya film Joker yang akan mengisahkan asal usul sang penjahat tidak akan memperlihatkan asal usul aslinya. Banyak para penggemar setia karakter tersebut tahu bahwa Joker tidak memiliki satu kisah pasti yang menentukan takdirnya menjadi sang badut penjahat. Identitasnya sebelum menjadi Joker juga tidak ada yang pasti. Namun satu hal yang diketahui adalah dia seorang yang tak dikenal yang jatuh ke dalam bahan kimia ACE. Akibat hal itu, ia pun berubah menjadi penguasa dunia kriminal di Gotham City yang disukai banyak penggemar.
Akan tetapi dalam film Joker, Joaquin Phoenix memerankan seorang pria bernama Arthur Fleck yang perlahan menjadi gila. Sutradara Todd Phillips sudah memperjelas bahwa tidak akan ada bahan kimia yang mengubahnya menjadi lawan Batman dalam film ini.
“Ia tidak jatuh ke dalam kolam bahan kimia dan keluar dari situ tertawa,” ujar sang sutradara kepada Associated Press. “Itu bahannya buku komik.”
Sepertinya semua orang yang terlibat dengan film Joker memperjelas bahwa ini bukan film buku komik. Malah sebagian besar dari mereka bukanlah penggemar film semacam itu. Produser Emma Tillinger Koskoff, yang biasanya bekerja dengan Martin Scorsese dalam filmnya, mengakui bahwa ia tidak menyukai film semacam itu.
“Itu bukan genre kesukaan saya, genre buku komik,” ungkap sang produser. “Saya sungguh tidak bisa menonton film-film itu. Saya sudah coba namun tidak bisa. Saya sebaiknya tonton namun tidak bisa. Namun saya menyukai film [Joker] ini. Bahkan jika saya tidak terlibat dalam film ini, saya akan menyukainya.”
Film ini memiliki kesamaan lebih dengan film The King of Comedy karya Martin Scorsese dibandingkan dengan film DC Comics lain. Bahkan akan ada karakter pembantu yang diperankan oleh Robert De Niro sendiri. Komedian Marc Maron juga mengatakan bahwa dirinya tidak biasanya menyukai film superhero. Akan tetapi, ia langsung mengambil kesempatan untuk membintangi sebuah film bersama Robert De Niro dan Joaquin Phoenix.
“Saya memiliki beberapa masalah dengan [film dari buku komik] dan biasanya saya tidak menyukainya,” ujar Marc Maron dalam acara bincang Conan. “Saya tidak ingin dipaksa untuk menonton film semacam itu. Saya sudah dewasa, saya tidak berumur 7 tahun. Dan menurut saya film-film itu untuk pria yang masih kekanakan.”
Joker telah ditayangkan untuk pertama kalinya dalam festival film dan para kritikus film sepertinya menyukai film DC yang baru ini. Akan tetapi masih belum bisa dikatakan apakah orang awam juga akan menyukainya ketika dirilis di bioskop nanti.