Connect with us

SukaSinema

Hanung Bramantyo Mengarahkan Pemain ‘Bumi Manusia’ Dengan Keras

Film

Hanung Bramantyo Mengarahkan Pemain ‘Bumi Manusia’ Dengan Keras

Hanung Bramantyo Mengarahkan Pemain ‘Bumi Manusia’ Dengan Keras

Film Bumi Manusia baru saja dirilis pada tanggal 15 Agustus yang lalu dan mendapatkan ulasan yang cukup beragam. Salah satu hal yang disorot oleh para penonton adalah performa para aktornya dalam film ini. Tak disangka, ternyata untuk bisa mendapatkan emosi yang mereka tunjukkan, Hanung Bramantyo mengarahkannya dengan cukup keras.

Sang sutradara dara mengaku bahwa dirinya sempat menghadapi kesulitan dalam membangun emosi para pemain ketika syuting. Hanung Bramantyo khususnya harus menghadapi Iqbaal Ramadhan, pemeran Minke, yang terlihat kesulitan mengeluarkan emosi. Sang aktor dianggap kesulitan menunjukkan amarah ataupun rasa sakitnya.

Setelah berulang kali pengambilan gambar ulang, Iqbaal Ramadhan masih belum bisa mencapai emosi yang dirasa memuaskan oleh sang sutradara. Hanung Bramantyo pun mengaku ia meminta para kru memukuli sang aktor agar emosinya bisa terpancing dan merasa sakit seperti harapannya.

“Iqbaal seperti itu juga, kurang,” jelas sang sutradara seperti yang dilansir dari tabloid Bintang. “Waktu dia teriak, adegan ending itu, ‘Kita kalah Ma!’ itu masih Dilan, dia itu. Saya nggak mau. Akhirnya apa yang terjadi, ya sudah, wah sudah kita pukul-pukul Iqbaalnya.”

“Ya saya cuma pengin dia merasakan sakit,” lanjut Hanung Bramantyo. “Makanya ketika Iqbaal teriak ‘Kita kalah Ma’, itu kan benar-benar sakit. Ya Iqbaal sudah merasakan sakit duluan.”

Bukan hanya kepada Iqbaal Ramadhan, perlakuan yang sama juga diberikan oleh Hanung Bramantyo kepada Mawar Eva de Jongh. Mawar memerankan putri bungsu Nyai Ontosoroh, Annelies, yang digambarkan sebagai perempuan yang tegas namun emosional.

Meski begitu, sang sutradara merasa bahwa Mawar masih belum bisa menunjukkan rasa sakit dari tangisannya. Pada akhirnya pun, Hanung Bramantyo mendorong Mawar de Jongh hingga terjatuh dan menangis kesakitan. Ketika ia menangis kesakitan itulah, sang sutradara langsung mengabadikan rasa sakit tersebut di kamera.

“Cuma adegan ‘er out!’ itu saja Mawar enggak bisa-bisa, ya tak doronglah dia,” ungkap sang sutradara. “Jatuh. Baru kemudian keluar. Nangisnya beneran nangis. Pada saat dia jatuh kemudian nangis itu, oke kamera roll roll!”

Continue Reading

More in Film

To Top