Connect with us

SukaSinema

‘Spider-Man: Far From Home’ Akan Memiliki Dua Adegan Post-Credit

Film

‘Spider-Man: Far From Home’ Akan Memiliki Dua Adegan Post-Credit

‘Spider-Man: Far From Home’ Akan Memiliki Dua Adegan Post-Credit

Para penggemar hanya perlu menunggu beberapa minggu lagi untuk menyaksikan Spider-Man: Far From Home di bioskop. Lalu sepertinya, para penonton nanti sebaiknya tidak keluar teater hingga layar menjadi hitam terlebih dahulu. Dilansir dari Comicbook.com, situs tersebut mengkonfirmasi bahwa Far From Home akan memiliki dua adegan post-credit.

Bagi beberapa penggemar Marvel, hal tersebut mungkin tidak terlalu mengejutkan. Karena sejak awal film Marvel Cinematic Universe dikenal memiliki lebih dari satu adegan post-credit. Akan tetapi, melihat bagaimana Avengers: Endgame hanya memiliki satu adegan post-credit. Beberapa penonton jelas akan ragu apakah film selanjutnya akan kembali ke pola biasa atau tidak.

Spider-Man: Far From Home akan mengikuti Peter Parker dan kawan-kawan sekolahnya pergi berwisata belajar ke luar negeri untuk musim panas. Namun ia terlibat dengan perkelahian Nick Fury dan SHIELD melawan Elementals. Dalam prosesnya, Peter akan bekerja sama dengan Mysterio sambil berusaha untuk menerima statusnya sebagai pahlawan.

“Saya sungguh ingin meningkatkan bahaya laganya dari film terakhir,” jelas sutradara Jon Watts. “Dengan Vulture, pertarungannya satu lawan satu. Seorang penjahat mekanis. Namun dengan Spider-Man, Anda bisa melakukan lebih banyak lagi. Kita telah melihatnya bertarung melawan penjahat yang lebih besar dan memiliki kemampuas luar biasa… Saya selalu suka Hydro-Man dan Molten Man dan kemampuannya memiliki makhluk raksasa untuk dilawan Spider-Man. Apapun yang membuat keadaan menjadi lebih sulit baginya dan membuat kesempatan visual untuk saya, saya akan lakukan.”

“Saya ingat ketika masih kecil dan ingin sekali diperlakukan seperti orang dewasa,” ujar sang sutradara mengenai peran Peter dalam filmnya. “Lalu kemudian ada suatu hari, tiba-tiba, ketika semua orang memperlakukan Anda seperti orang dewasa dan Anda berpikir, ‘Oh, saya lebih suka ketika saya diperlakukan seperti anak-anak. Bolehkah saya kembali?’ Namun ketika itu sudah terjadi, Anda tidak pernah boleh kembali lagi.”

Continue Reading

More in Film

To Top